Detik.Com : Bentuk Emansipasi Wanita di Zaman Kartini Modern
6:57 PMSumber : Wolipop.detik.com, Senin, 27/04/2015 16:50 WIB
Penulis : Intan Kemala Sari - wolipop
Foto Dok. Intan/Wolipop |
Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak emansipasi wanita yang sudah mulai bisa dirasakan. Hanya saja kebanyakan wanita masih belum paham bagaimana cara menerapkannya dengan langkah nyata.
Menurut motivator pemuda Vivid Argarini, pengertian emansipasi wanita kita sudah mengalami pergeseran makna. Jika dulu Kartini berjuang agar wanita bisa mendapatkan haknya, kini emansipasi wanita bisa diwujudkan dengan langkah-langkah yang lebih mudah.
"Ketika wanita tidak menggantungkan hidupnya kepada siapapun dan belajar lebih mandiri, itu sebenarnya sudah wujud dari emansipasi. Dalam arti kata sebaiknya tidak merepotkan orang lain. Dengan hal itu saja sudah membantu sekali," ujar Vivid saat ditemui pada acara Kartini Movement di fX Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (26/4/2015).
Sedangkan di dalam lingkup dunia wanita, emansipasi bisa dilakukan dimulai dari hal-hal yang paling kecil. Wanita 43 tahun ini memberikan contoh sederhana, misalnya dengan menjadi agen perubahan dalam komunitas yang paling kecil, seperti di dalam kelompok pertemanan atau di dalam rumah.
Ibu tiga anak ini mengatakan, mempengaruhi orang untuk melakukan hal-hal yang baik itu jauh lebih sulit daripada melakukan kegiatan besar yang kurang banyak peminatnya. "Jadi menurut saya lakukan sesuatu yang tidak muluk-muluk. Dengan melakukan hal yang sangat simpel dan membawa kebaikan bagi lingkungan sekitar, itu juga sudah bentuk emansipasi," tambah dosen manajemen di Kalbis Institute itu.
Wujud emansipasi lainnya juga bisa dilakukan dengan berbuat baik kepada orang lain dan menghargai apa yang dimiliki sebagai bentuk rasa syukur kepada anugerah yang diberikan Tuhan. Namun sebaiknya, berbuat baik jangan dilakukan dengan setengah hati, terlebih lagi jika tidak memiliki semangat daya juang tinggi.
"Sebenarnya ada lagi satu kecerdasan yang sangat penting selain emosional, spiritual, dan intelegensi, yaitu kecerdasan daya juang (adversity quotient). Kalau kita sudah bisa konsisten dalam menjalani suatu hal, tapi tidak ada daya juang dari dalam diri, itu akan susah. Karena motivasi itu sebetulnya ada di dalam diri sendiri," tutup wanita yang kini tengah menempuh studi doktoral di Universitas Negeri Jakarta.
Link Berita |
0 comments