12 Maret 2015, Gedung Rektorat Kampus Universitas Indonesia, Jalan Salemba, Jakarta

Kondisi industri pertelevisian dan video di Indonesia, tidak lepas dari pengaruh dinamika industri televisi di dunia. Kalau kita perhatikan, saat ini penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi membuat kita memiliki banyak pilihan tontonan. Di Amerika Serikat, konten yang tersedia sangat beragam. Sumber pendapatan bagi industri ini juga semakin beragam, misalnya dari iklan, atau saluran berlangganan seperti HBO.

Topik ini dibahas dalam Public Lecture bertema From 3 to 3 Million: How Technology and Content in America Create New Video Platforms and Revenue, yang digelar Program Pasca Sarjana Kajian Wilayah Amerika, Universitas Indonesia. Vivid Argarini, yang selain seorang Motivator juga merupakan Media and Communication Expert, mengikuti kuliah umum dari John Ovrutsky ini.

John adalah senior executive di HBO, yang bertugas mengelola distribusi dan marketing bagi saluran TV kabel dan satelit terbesar di HBO. Ia juga mendirikan The Indonesia Channel, saluran berbahasa Inggris pertama di Indonesia, dan telah diluncurkan di beberapa negara sejak 2 Juni 2014. Di The Indonesia Channel, John bertanggungjawab untuk konten, marketing, sales, dan operasional. 



John memaparkan sejarah saluran HBO dan signifikansinya bagi industri media elektronik (televisi) di seluruh dunia. Dibahasnya pula, bagaimana penemuan-penemuan terbaru dalam bidang teknologi berhasil menjadi model kapital yang bernilai jutaan dollar AS, dan bagaimana hal ini dipahami dan dikembangkan oleh masyarakat Amerika Serikat sehingga menjadi salah satu budaya populer.

Vivid yang merupakan lulusan University of Wisconsin, Whitewater, Amerika Serikat, siang itu mengikuti Kuliah Umum bersama putranya, Charisma, siswa SMA di Sekolah PSKD Mandiri, Jakarta. Info lengkap tentang Program Pasca Sarjana Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia, bisa diakses di http://kajianamerika.pps.ui.ac.id/