Workshop Personal Branding di Diplomat Success Challenge 2015
8:16 AM
Motivator Pemuda, Vivid Argarini kembali menjadi pemateri dalam kompetisi bisnis bergengsi, Diplomat Success Challenge (DSC). Sepuluh finalis DSC 2015 mengikuti Workshop Personal Branding dari Vivid di Novotel Hotel & Suites, Surabaya (7/2), untuk mendorong agar mereka tidak hanya menjadi pebisnis sukses, namun juga menguatkan personal brand dirinya.
Sepuluh finalis terpilih dari serangkaian seleksi sejak beberapa bulan lalu, dan menyisihkan lebih dari 6600 pendaftar. Mereka berasal dari berbagai wilayah, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Tangerang, Jember, hingga Bangkalan. Beragam jenis usaha telah mereka rintis ataupun gagas, antara lain program diet, masakan rumah kalengan, tas, drone dan foto udara/spasial beserta analisisnya, teknologi robotika, dan banyak lagi.
Vivid menekankan, berbisnis bukan melulu urusan perhitungan 'matematika'. Namun agar bisnis bisa DOABLE, APPLICABLE dan SUSTAINABLE, diperlukan kematangan jiwa, peka terhadap situasi bisnis secara luas, matang jiwa, dan emosi yang stabil. Finalis diajak mengingat pentingnya self branding.
"Masing-masing diri kita adalah brand. Saat bertemu orang baru, greeting sangat penting apalagi di dunia bisnis dan networking. Greeting berarti kita mengirim positive energy," jelas Vivid yang sedang menempuh pendidikan doktor di Universitas Negeri Jakarta ini.
Suci Senantidari Yogyakarta memaparkan hasil SWOT Analysis dirinya |
Finalis juga diajak untuk melakukan Personal SWOT Analysis yakni menuliskan apa yang menjadi strength, weakness, opportunity dan threat mereka. Tak hanya itu, untuk memberi masukan bagaimana tiap finalis bekerja dalam tim, Vivid juga memberi exercise berupa Project Management dan kemudian tiap kelompok melakukan group presentation.
Diskusi saat tugas Project Management |
Kesepuluh finalis DSC 2015 adalah I Gede Fredy Widamahanata dari Denpasar dengan bisnis tas, Agatha Virdhi Saputra dari Jember dengan bisnis penyedap masakan dari jamur, Warisatul Hasanah dari Bangkalan dengan bisnis batik aromaterapi, Irendra Radjawali dari Bandung dengan bisnis drone dan data presisi, Malik Hidir dari Yogyakarta dengan bisnis teknologi robotik, dan Suci Senanti dari Yogyakarta dengan bisnis masakan rumah kalengan.
Kemudian, Ineka Anditabita dari Sleman dengan bisnis program diet, Dodick Zulaeni Sudirman dari Tangerang dengan bisnis game digital, Yoga Pandika dari Surabaya dengan bisnis sambungan pipa logam, dan Cretta Cucu Abdullah dari Jakarta dengan bisnis mikrofon clip on.
Finalis memperebutkan hadiah modal usaha total Rp 2 milyar berupa hibah. Dewan juri kompetisi ini adalah Direktur PT Gawih Jaya (anak perusahaan Wismilak) Surjanto Yasaputera, pengusaha yang juga produser berbagai program televisi Helmy Yahya, dan dari akademisi yakni Direktur Pengelola HighScope Indonesia, Antarina SF Amir. Seleksi peserta melibatkan tim Ganesha Entrepreneur Club selaku partner institusi.
Cuplikan pemaparan Vivid Argarini tentang Personal Branding
Dodick Zulaeni Sudirman dari Tangerang memaparkan strength and weakness-nya
Irendra Radjawali dari Bandung menceritakan analisis SWOT dirinya
0 comments