ORANGTUA sering kali bingung ketika melihat perubahan sikap anak saat beranjak remaja. Mereka yang tadinya terbuka bisa berubah menjadi pribadi tertutup.

Perubahan seperti itu sebetulnya wajar dan sangat banyak dijumpai dari remaja pada umumnya. Motivator remaja, Vivid Fitri Argarini menyarankan agar orangtua lebih memberi arahan yang tepat agar anak tidak salah pergaulan.

“Memberikan kesempatan seluas mungkin untuk anak-anak menggali (exploring) keinginannya, yang belum tentu itu adalah bakatnya. Namun berkeinginan memiliki kesukaan atau hobi, adalah baik sekali,” terang Vivid kepada Okezone.

Jadi, beri ruang mereka untuk berekspresi, jangan belum apa-apa sudah dilarang ini-itu dan dibatasi ini-itu. Orangtua tetap memantau, mendampingi, mengarahkan dan memberi contoh apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Selain itu orangtua juga harus rajin mencari informasi terkait dengan hobi anak-anaknya.

“Bicara soal pergaulan, orangtua dapat memberi pengetahuan mendasar bahwa di dunia ini ada orang baik dan ada orang yang belum tahu/belum paham norma baik buruk, jadi berteman jangan dibatasi. Penyaringan (self screening) dini harus dipahami,” urainya lebih lanjut.

Ia menambahkan bahwa orangtua tidak perlu memusuhi anak yang belum tentu satu pemahaman dengan mereka, tapi tidak mengikuti arusnya. Saling menghargai itu penting. Tidak saling mengganggu, tidak saling merugikan. (vin)