Motivator Pemuda, Vivid F. Argarini akan menjadi pembicara dalam talkshow yang digelar Intiland, Sabtu, 13 Agustus mendatang. Bincang-bincang dengan tema "Becoming a Cyber Savvy Parents" menjadi rangkaian dari expo yang diadakan di Oval Atrium, Ciputra World Surabaya.

Intiland yang merupakan salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, akan menghadirkan expo bertema "The Future is Now" di ground floor Ciputra World. Berdiri sejak awal 1970-an, Intiland dikenal mengembangkan kawasan perumahan, mixed-use dan bangunan tinggi, perhotelan, dan kawasan industri. Lokasi proyek-proyek perusahaan tersebar di wilayah Jabodetabek, Surabaya, dan beberapa kota lainnya.

Talkshow akan membahas "Mendidik Generasi Digital Mulai dari Rumah", sebagai ajang berbagi dan diskusi para orang tua tentang kiat-kiat berkomunikasi dengan anak di era cyber. Orang tua era saat ini menghadapi anak-anak mereka yang merupakan Generation Z, generasi yang dibesarkan di masa telah berkembang pesatnya dunia digital. Bagaimana komunikasi yang tepat dengan mereka? Yuk, ikuti talkshow ini di Ciputra World, Sabtu, 13 Agustus 2016, jam 1 siang.

IT training center, INIXINDO, kembali mengadakan seminar dan workshop yang kali ini untuk merayakan 25 tahun usianya. Acara "Building Skills @ Speed of Innovations" diselenggarakan Kamis (28/7/2016) di Balai Kartini, Jakarta Selatan.



Acara ini mempertemukan pengelola SDM, vendor IT dan IT professional, yang dikemas dalam beberapa sesi seminar. Sesi bertema "Human Performance Technology" menghadirkan pembicara Prof. Dr. R. Eko Indrajit dari Aptikom/BNSP. Kemudian Direktur EXPERD, Eileen Rachman bicara "Managing Human Capital in the Digital Era" dan Director of Inixindo, Didik Partono Rudiarto membahas "HR Competency Framework in Information Technology." Pada sesi sore, digelar pula pelatihan "Developing HR Competency Framework" dan beberapa IT workshop.
Media and Communication Consultant, Vivid F. Argarini bertindak sebagai host pada seminar ini. Dalam INIXINDO, Dosen Pascasarjana ini beberapa kali memberi pelatihan untuk sales and customer service persons di Jakarta dan Bandung.

Sumber : Okezone.com Senin, 4 Juli 2016
Penulis : Vessy Frizona - Okezone

Link berita

TRADISI pulang kampung alias mudik selalu menjadi rutinitas tahunan bagi umat muslim di Tanah Air. Perjalanan mudik membawa anak tentu tidak mudah.

Pasalnya, setiap mudik arus lalu lintas selalu macet, anak-anak pasti akan bosan di jalan. Oleh sebab itu, orangtua perlu menyiasati berbagai hal agar anak tidak rewel di jalan.

Menurut motivator anak dan remaja, Vivid Argarini, ada tiga hal yang perlu dipersiapkan orangtua sebelum mengikutsertakan anak dalam perjalanan jauh. Maka, inilah tiga persiapan penting sebelum mengajak anak mudik.

Vitamin
Ini berguna untuk menjaga stamina tubuh agar terhindar dari sakit karena kelelahan perjalanan. Andai belum puasa, asupan nutrisi juga penting. Biasakan menyiapkan camilan sehat, buah apel dipotong kecil-kecil. Boleh konsumsi snack (junk food) tapi jangan terlalu banyak. Air putih harus. Tidak apa-apa buang air sering.

Mainan
Bisa bahan bacaan atau game. Namun, semua dibatasi penggunaannya. Terpenting, ketika bepergiaan bersama adalah 'ngobrolnya'. Bercerita seru, biarkan anak-anak cerita panjang lebar sesuka hatinya.

Perhatikan pakaiannya
Berkeringat tidak? Basah tidak? Segera ganti, jangan biarkan anak-anak merasa tidak nyaman. (vin)

Penulis : Vessy Frizone - Okezone
Sumber : Okezone.com Selasa, 5 Juli 2016

Link berita

JELANG hari raya Idul Fitri, biasanya diiringi dengan meningkatnya kebutuhan pokok. Kenaikan harga itu tentu membuat para ibu rumah tangga harus memutar otak memenuhi kebutuhan saat lebaran.

Tak jarang jalan pintas pun diambil dengan cara berutang demi semua kebutuhan tercukupi. Namun, tepatkah jalan ini dipilih? Lantas, bagaimana caranya agar terhindar dari berhutang?

Seorang wanita karier sekaligus ibu rumah tangga, Vivid Fitri Argarini mengatakan, berutang bukan pilihan. Menurutnya ada kesalahan manajemen keuangan jika sampai terjadi pinjam uang untuk memenuhi kebutuhan di hari raya.

“Enggak banget kalau sampai berutang, itu tandanya unplanned atau mismanaged,” terang Vivid kepada Okezone. Secara bijak, wanita lulusan University of Wisconsin, Whitewater jurusan Komunikasi ini mengajak para ibu untuk membuat perencanaan yang rinci.

“Jangan pas-pasan, usahakan ada sisa dana walau sedikit. Ini untuk jaga-jaga, misalnya kesehatan atau kebutuhan mendesak lain,” bebernya. (vin)

Penulis : Vessy Frizona - Okezone

Link berita

DI tengah-tengah kegembiraan perayaan Idul Fitri. Ada hal paling menjengkelkan bagi wanita single. Rentetan pertanyaan kapan nikah? Atau Kapan punya pacar? Seolah menjadi momok menakutkan. Para single sepertinya harus siap mental setiap tahun untuk menanggapi pertanyaan ini.

Jika saja, sudah ada jawabannya, pasti jomblo-jomblo tidak akan risau. Lantas, bagaimana menanggapinya di hari yang fitri ini?

“Siapkan hati yang lebar, telinga yang tebal dan senyum mekar,” beber pemerhati anak muda, Vivid Fitri Argarini.

Hiraukan kesal, sedih, bete, nggak senang. Semua ini buang jauh-jauh. Anggap saja yang bertanya adalah yang memerhatikan kita, care, dan peduli.

“Dijawabnya, ‘doakan yaa, tunggu tanggal mainnya, mau tahu aja..atau mau tahu banget...,” Atau bisa juga lempar jawaban bergurau lainnya, seperti, ‘Ada deeehh...diundang nanti ya’”, pungkasnya.
(vin)

TIPS LEBARAN KE RUMAH CALON MERTUA

Penulis : Vessy Frizona - Okezone
Sumber : Okezone.com Rabu, 6 Juli 2016

Link berita

LEBARAN merupakan pintu bersilaturahmi dengan kerabat. Termasuk calon mertua. Untuk itu, penting memberikan kesan positif saat berlebaran ke rumah calon mertua.

Wajar jika lebaran ke rumah calon mertua dianggap spesial. Sebab, saat itulah penilaian tertuju pada Anda. Sedikit berbagi tips, Vivid Fitri Argarini selaku pemerhati dunia anak muda, membeberkan kiat-kiat lebaran ke rumah calon mertua.

Jadi diri sendiri 

"Berupaya nyaman akan apa pun, misalnya apa yang kita gunakan, kita ucapkan, dan kita lakukan."

Hindari terlalu pede 

"Jangan terlalu minder, terlalu malu. Pas saja. Apabila belum ada obrolan seru, mulailah dengan topik umum bahasannya. Terpenting nyaman, yang teduh, yang universal topiknya, misalnya: cuaca atau makanan. (vin)

Sumber : Okezone.com Senin, 4 Juli 2016
Penulis : Vessy Frizona - Okezone

Link berita

PERJALANAN mudik lebaran memang melelahkan. Apalagi jika membawa serta anak-anak. Terlebih jika perjalanan jauh dan macetnya rute mudik bisa membuat anak rewel selama di jalan. Untuk itu, orangtua perlu menyiasati cara agar anak diam saat bosan di jalan.

Vivid Fitri Argarini selaku pemerhati anak dan remaja menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua agar anak tak rewel. Berikut saran wanita lulusan University of Wisconsin, Whitewater jurusan Komunikasi.

Dengarkan musik 

Nyanyi bersama di perjalanan bisa menghilangkan bosan sesaat.

Main tebak-tebakan 

Beli buku atau ngulik pertanyaan seru seputar pengetahuan mereka seusianya. Yang berhasil mengumpulkan bintang misalnya, karena banyak menjawab benar, dapat ditukarkan dengan hadiah. Reward penting untuk men-challenge mereka.

Storytelling 

Ceritakan apa pun, kisah ibu semasa kecil misalnya. Kisah jalan-jalan dengan kakek neneknya dulu. Buat anak-anak tertarik dengan cerita kita. Ibu harus kreatif mencari ide untuk bercerita. Kalau tidak pengalaman sendiri, beli buku bacaan yang singkat. Pop up book misalnya. Seru juga, jadi amat visual. Mengasah imajinasi, melatih konsentrasi anak. Selain mendapat pelajaran dari cerita tersebut.
(vin)

VIVID DI OKEZONE : JANGAN BIARKAN ANAK TAK PAHAM MAKNA IDUL FITRI

Sumber : Okezone.com Rabu, 6 Juli 2016
Penulis : Vessy Frizona - Okezone

Link berita

APA yang dapat dipahami anak-anak tentang Hari Raya Idul Fitri? Makan ketupat, opor ayam, atau uang THR?

Ya, anak-anak memang belum dapat memaknai Hari Raya Idul Fitri sebagaimana orang dewasa merasakan indahnya hari ‘kemenangan’. Namun, jangan biarkan anak hanya mengerti tradisi hari raya tanpa mengerti maknanya.

Menurut pemerhati anak, Vivid Fitri Argarini, orangtua perlu menjelaskan tentang hari raya yang bermakna namun sederhana. Khususnya untuk anak di bawah usia lima tahun. Setidaknya lebaran adalah momen berkumpul bersama keluarga.

“Hari yang istimewa di mana semua menyediakan waktu untuk bertemu bersama. Keluarga besar, dari kakek, nenek, ayah, ibu, kakak adik, om, tante, sepupu dan semua berkumpul,” terang wanita lulusan University of Wisconsin, Whitewater jurusan Komunikasi.

Ia menambahkan, untuk anak kecil, katakan di bawah 5 tahun, adalah momen bergembira, berkumpul bersama. “Tahap ini dulu. Jadi merayakan kebersamaan seluruh anggota keluarga.” (vin)

VIVID DI OKEZONE : TIPS MENGAJARKAN BALITA MINTA MAAF DI HARI RAYA

Link berita

MAKNA Hari Raya Idul Fitri dipahami berbeda oleh setiap orang. Tergantung tingkat usianya.

Begitu pula bagi anak berusia di bawah lima tahun (balita). Menurut pemerhati anak, Vivid Fitri Argarini, mengajarkan anak tentang makna hari raya perlu lewat beberapa proses.

"Buat seperti bermain dulu sambil mendongeng bahwa kita akan salam-salaman saat lebaran nanti. Kalimatnya begini lho anak-anak, 'Maafkan salahku ya',” papar Vivid kepada Okezone.

Simpel saja yang mudah diucapkan. Berbaris seru sambil bersalaman, seperti kalau di sekolah tiap pagi bertemu bapak atau ibu guru.

"Untuk tahap awal anak perlu diperkenalkan tradisi ini dulu. Agar mereka mengerti setiap tahun kita saling bermaaf-maafan," pungkasnya. (vin)

Motivator Pemuda, Vivid Fitri Argarini yang juga Paskibraka DKI Jakarta 1989 memberi materi pada hari Sabtu (16/7/2017). Vivid memotivasi para siswa berprestasi ini untuk memiliki cita-cita tinggi, dan bersiap sejak sekarang untuk meraihnya. Persiapan yang paling dasar adalah, di sekolah tidak menjadi siswa yang hanya sekolah-pulang-sekolah-pulang. Penting untuk melatih diri dengan berorganisasi, juga berteman sebanyak mungkin untuk membangun jejaring.


Portofolio kita juga perlu disusun sejak sekarang. Tidak menunggu saat mau memasuki dunia kerja lho. Memiliki kumpulan karya atau daftar pengalaman kita akan berguna jika suatu saat kita perlu 'melamar' beasiswa. Siapa kita dan apa saja kemampuan kita terbaca dari portofolio itu. Mengumpulkannya juga bagian dari memotivasi diri. Sebab jika portofolio serasa masih kurang dahsyat, kita akan terpacu untuk mencari pengalaman sebanyak mungkin.

Kemudian, jangan lupa untuk tidak berhenti mengejar cita-cita. Visualize itu, write it, dream it and make it happen! Selamat bertugas Paskibraka DKI Jakarta 2016!

Penulis : Vessy Frizona - Okezone
Sumber : Okezone.com Minggu, 10 Juli 2016

Link berita

LIBUR panjang cuti bersama Hari Raya Idul Fitri sering kali membuat orang terbuai. Sehingga lupa masuk kerja dan malas kembali ke rutinitas seperti biasa.

Menurut motivator, Vivid Fitri Argarini orang yang sudah terlalu lama libur perlu melakukan beberapa hal agar tidak kaget begitu kembali ke rutinitas semula. Misalnya, tiga hari sebelum mulai rutinitas, membuka kembali catatan 'PR' yang harus diselesaikan pasca liburan.

Wanita lulusan University of Wisconsin, Whitewater jurusan Komunikasi ini menambahkan, melakukan me time sebelum kembali kerja itu lebih baik. Sehingga Anda lebih siap memulai pekerjaan pada esok hari. Untuk wanita, banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan untuk memanjakan diri. Seperti perawatan di salon.

“Coba juga dengan massage dan creambath serta meni-pedi komplet. Buat segar badan dan jiwa yang tenang. Dengan begitu Anda akan siap memulai hari baru dan siap bekerja,” paparnya. (vin)

Tahun ajaran baru segera dimulai! Yeayy! Rasanya penuh semangat memasuki suasana belajar yang lebih segar, apalagi buat yang baru masuk jenjang SMP, SMA, atau dunia kampus.

Tak cukup persiapan alat belajar atau seragam, tiap pelajar baiknya memahami satu hal penting. Yaitu nantinya jangan menjadi mahasiswa 'kupu-kupu' yang hanya kuliah pulang-kuliah pulang, ataupun siswa yang hanya sekolah pulang-sekolah pulang. Ke sekolah bukan sekadar pergi ke sekolah, tapi belajar arti kehidupan yang sesungguhnya.

Pesan itu terus didengungkan Motivator Pemuda, Vivid F. Argarini tiap kali berkesempatan bertemu pelajar maupun mahasiswa. Seperti beberapa waktu lalu di SMA Garuda Cendekia, Kemang, Jakarta Selatan.

"Justru banyak pelajaran hidup didapatkan dari berorganisasi, berinteraksi, berteman. Pelajaran hidup yang sesungguhnya," tutur Vivid yang sepanjang masa studinya selalu aktif berorganisasi, bahkan hingga sekarang tergabung di beberapa komunitas serta organisasi alumni sekolah.


Masa belajar di sekolah tak hanya soal akademis, tapi juga menikmati asyiknya bergabung di ekskul, organisasi, mengikuti kompetisi, membuat gerakan-gerakan, atau menggelar acara-acara. Dari tiap kegiatan itu, kita akan belajar banyak hal penting yang tanpa disadari akan sangat bermanfaat nantinya,

"Being in an organization is learning lots of things, such as: leadership, networking, time management, team work and the most important thing is being able to unleash our potentials. So let's explore it," tulis Vivid di akun Instagramnya @vividfitriargarini usai memberi pelatihan "Understanding Event and Media Partnership" di Garuda Cendekia, sekolah menengah milik Yayasan Budaya Luhur yang didirikan oleh Dr. Daoed Joesoef dan Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd. Pada pelatihan itu, Vivid berbagi pengetahuan tentang bagaimana menggelar event atau membuat program/gerakan serta menjalin kerja sama dengan media.

Selain itu, manfaatkan waktu kita secermat mungkin untuk mengumpulkan portofolio. Dari beragam kegiatan, organisasi, ekskul, komunitas hingga kompetisi yang kita ikuti, kita dapat menyusun portofolio yang menunjukkan siapa kita, yang nantinya akan sangat bermanfaat untuk melanjutkan pendidikan, masuk dunia kerja, bahkan meraih beasiswa.

Selamat memasuki tahun ajaran baru, pelajar Indonesia!