Bicara "Remaja dan Video Game" di SMP Labschool Jakarta
4:15 AMAcara ini merupakan rangkaian dari Digital Labs 2016, digelar di sekolah yang berlokasi di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta. Vivid berbagi kiat-kiat mendampingi anak yang -tak dapat lagi dihindari- tumbuh bersama teknologi digital. Doktor Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini memberi materi berjudul "Remaja dan Video Game : Atasi Adiksi, Temukan Potensi".
"Saya tidak melarang anak main game di hari-hari sekolah. Tapi dibatasi. Saat akhir pekan justru mereka tidak boleh melulu main game, jadi tetap ada waktu untuk berkegiatan bersama orang tua," tutur ibu tiga putra usia SMP, SMA dan mahasiswa, yang semuanya para gamer.
Game dapat berdampak negatif, tapi juga memberi manfaat besar asalkan anak dapat mengatur waktu. Vivid menuturkan, putra sulungnya yang kini kuliah Teknik Informatika di Köthen, Jerman, adalah satu contoh remaja yang mendapat manfaat dari kegemaran bermain game.
Bersama Ibu Carlia - moderator (kiri), Bapak M. Salahuddien (dua dari kanan), dan Kepala SMP Labschool Bapak Drs. Asdi |
Ibu Puti dan Ibu Devi mendapat novel The Hero of MiCloud karya Charisma Winarga, putra sulung Vivid yang menyalurkan kegemaran gaming dengan menulis novel imajinatif |
Charisma Winarga, 19 tahun, terdorong kemampuan berimajinasinya serta terlatih menciptakan karakter dari kebiasaan bermain game. Charis menulis novel setebal 326 halaman dalam bahasa Inggris, The Hero of MiCloud, yang terinspirasi dari Pokemon dari sisi pembuatan region, dan dari seri video game Leagues of Legend dari sisi penciptaan karakter. Novel science fiction ini telah terbit awal 2016.
Lebih dari mendampingi anak di dunia online, meletakkan pondasi yang kuat menjadi penting mengingat kompetisi di masa depan mereka akan semakin ketat dengan semakin berkembangnya teknologi digital. "Selain spiritual, akademis dan attitude, anak perlu dididik untuk memiliki daya juang tinggi," pesan Vivid.
Seminar juga menghadirkan Bapak M. Salahuddien, Vice Chairman of Indonesia Security Incident Response Team on Internet, yang mengupas betapa anak dan remaja saat ini bersosialisasi melalui komputer. Dalam game online, anak berinteraksi dengan dunia luar dan dapat terpapar iklan yang tak sesuai umur, tak sengaja 'bertemu' child predator, bahkan terjebak perjudian.
Kata Gamer
0 comments