Sumber : Okezone.com Selasa, 1 November 2016

Penulis : Vessy Frizona

DILEMA kehidupan remaja yang sangat beragam membuat muda-mudi tanggung ini mengalami

kerumitan dalam menyelesaikan masalahnya. Karena, remaja sering kali tidak mau pusing, mereka kerap mengabaikan masalah yang dialami. 

Selain itu, remaja yang masih labil malah suka membesar-besarkan masalah. Mereka melibatkan banyak orang dalam masalahnya dengan cerita pada semua teman-teman yang justru tidak membuat masalah selesai. 

Menurut pakar dunia remaja Vivid Fitri Argarini, remaja biasanya diliputi masalah pertemanan, gengsi, pelajaran, atau percintaan. Ia pun berpendapat remaja-remaja yang sudah matang dalam pemikiran dapat memilah mana masalah yang harus dihadapi atau diabaikan. 

“Remaja sudah seharusnya dapat menyelesaikan masalah sendiri dengan cara yang dewasa. Remaja sudah mampu menyelesaikan masalah tampak dari pembawaannya yang tenang. Mereka punya daya juang tinggi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi,” ujar Vivid saat kepada Okezone, Senin 31 Oktober 2016. 

Wanita lulusan University of Wisconsin, Whitewater ini menambahkan, remaja telihat tidak ambisius dan menggebu-kebu ketika menghadapi masalah. Ketika ada yang memancing emosi mereka tetap tenang. 

“Remaja tidak banyak mengadu kepada orangtua untuk masalah sepele. Mereka dapat mengatasi sendiri meski orangtua mungkin cemas. Contoh, saat di lingkungan pertemanan mereka tidak diterima, mereka dapat mencari teman lain yang lebih bisa menerima. Mereka tidak galau atau men-denial apa yang terjadi,” ucap Vivid.