"Saya bersyukur memiliki Ibu yang tidak pernah memaksa anaknya belajar, tapi menyadarkan saya betapa pentingnya belajar," tutur aktor Reza Rahadian ketika dihadirkan oleh Motivator Pemuda Dr. Vivid F. Argarini untuk menyemangati siswa-siswi SMP Al Azhar Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (16/2/2017).
Pagi itu Vivid dan Reza menjadi pembicara dalam talkshow yang diselenggarakan Persatuan Orang Tua Murid dan Guru, untuk murid kelas 8 dan 9. Vivid yang seorang Doktor Manajemen Pendidikan ini menekankan, remaja perlu menyadari bahwa dunia kerja saat ini sudah semakin terspesialisasi.
"Coba berpikir tentang cita-cita atau pekerjaan di luar yang biasa, tidak mainstream. Karena sekarang dunia lebih terspesialisasi, lebih segmented. Jadilah ahli di bidang yang tidak biasa," tutur Vivid.
Reza memberi contoh, di era sekarang banyak bidang pekerjaan yang dulu tidak pernah terlihat sebagai profesi yang profesional. "Misalnya buat kalian yang suka fashion, ada profesi fashion stylist. Penghasilannya bisa lebih dari Rp 15 juta sampai Rp 30 juta sebulan," katanya. Pekerjaannya mengurus orang-orang seperti penyanyi, aktor-aktris, selebriti, yang akan tampil di suatu acara ataupun photoshoot. Ia yang mencari fashion designer yang paling sesuai untuk si artis.
Namun sebelum dunia kerja, remaja tentu perlu bertanggung jawab pada kewajibannya saat ini yakni dunia sekolah. Bintang film Habibie & Ainun ini bercerita di masa sekolah dasar dulu ia belum menyadari pentingnya belajar.
"Malas-malasan, kadang bolos. Saya baru berprestasi di SMP karena kesadaran itu baru muncul. Keinginan itu dari diri sendiri dan membuat kita berpikir, 'Oh iya ya, belajar itu penting ya,'" kata Reza yang selalu mengikuti perkembangan remaja era sekarang melalui adiknya yang berusia 17 tahun.
Sekolah adalah fondasi penting yang menjadi tempat menimba ilmu dan belajar berinteraksi. Rata-rata aktor yang sukses, menurut Reza, memiliki intelektualitas tinggi. "Membaca dan menghafal satu script yang sangat tebal itu juga tidak mudah lho," ujarnya.
Bagi remaja yang merasa lemah di beberapa mata pelajaran, bukan berarti nantinya tidak bisa menjadi 'juara'. Dengan mencoba beragam kegiatan bahkan bermain untuk mengenali minat, remaja dapat menemukan bidang di mana ia dapat berkembang.
- 10:49 PM
- 0 Comments