- 9:10 PM
- 0 Comments
"Business with attitude. Business with a good manner. I believe, this is essential."
It's a very good privilege. Kegiatan yang akan memberikan banyak manfaat. Jangan melewatkan kesempatan ini karena bukan hanya hadiah, tapi networking, explore and expose diri. Kapan lagi?
Bicara Diplomat Success Challenge (DSC), I would highly suggest. Yang belum tahu, wajib tahu. Yang memang belum mencoba untuk mengeksplor potensinya, go head.
Saya dilibatkan untuk meng-coach atau mengantar peserta, dengan materi Personal Branding. Personality dari seseorang dan personality dari apa yang dilakukan itu, harus kuat. Kemudian, me-maintain keunikan dan keoriginalitasan itu harus disadari dari awal, lalu coba ditumbuhkembangkan.
Lihat pasar sekitar, lalu ucapkan 'Hey pasar, this is me! I'm ready to face the challenge, I'm ready to be in the market'. Nah, kita akan membahas bagaimana me-maintain itu. Tidak hanya dari sisi konsep bisnis, tapi personality dari orang yang menjalankan juga penting. Termasuk business with attitude, jadi business with a good manner juga. ~ Dr. Vivid F. Argarini
- 7:24 AM
- 0 Comments
Tiara Sungkar, atlet taekwondo, bersama Kak Vivid |
Tiara dan Setyanti, atlet taekwondo dan pencak silat, mengikuti pelatihan Event Management yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga, (14-16/6/2017), dengan Dr. Vivid F. Argarini sebagai narasumber. Yuk, simak cerita mereka.
Saya Tiara Sungkar, perwakilan atlet cabang olahraga Taekwondo, ingin memberikan testimoni selama saya mengikuti pelatihan event management.
Yang saya rasakan selama mengikuti pelatihan adalah, saya mendapatkan teman-teman baru dari cabang olahraga yang berbeda sehingga saya bisa sharing ilmu dengan mereka tentang cabang olahraga masing-masing. Saya melihat banyaknya peserta yang aktif dan percaya diri untuk menjelaskan atau menanyakan sesuatu. Di sini saya merasa terpacu untuk bisa seperti mereka, lebih percaya diri di depan banyak orang.
Tiara dan Setyanti bersama kelompoknya untuk group project di pelatihan MICE dengan Kak Vivid |
Pelatihannya sangat bagus, karena di sini saya mengerti untuk membuat suatu event, dan hal apa saja yang harus dipersiapkan. Narasumber menjelaskan secara detail dan baru pertama kali saya merasakan pembicara sangat interaktif dan sangat menyenangkan, sehingga kami tidak merasa bosan sedikit pun.
Untuk ke depannya, saya akan mencoba membuat gashuku ujian kenaikan sabuk club taekwondo Bulungan dan pertandingan taekwondo antar club se-Jabodetabek, untuk mengaplikasikan ilmu yang telah saya dapatkan di pelatihan event management. Terima kasih Kak Vivid cs telah memberikan banyak masukan dan materi yang sangat berharga. Sukses selalu untuk Kak Vivid cs!!! ~ Tiara Sungkar
Halo Mba Vivid, aku Setyanti salah satu peserta pelatihan event management.
Terima kasih Mba, sudah berbagi pengalaman hidup dan berbagi tips bagaimana membuat event yang kece! Ilmunya sangat bermanfaat buat saya dalam membuat event olahraga, dan event lainnya di kampus nanti.
Cara Mba Vivid menyampaikan materi juga sangat menarik dengan senyuman yang lebar dan gaya bicara yang menyenangkan. Beberapa kalimat yang diucapkan Mba Vivid juga bisa memotivasi diri saya untuk bertindak lebih baik lagi. Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk acara kemarin. Semoga saya dapat bertemu Mba Vivid lagi di lain kesempatan. :) ~ Setyanti
- 5:03 AM
- 0 Comments
Para atlet dan pelatih diharapkan memiliki skill menyelenggarakan acara, untuk semakin memajukan cabang olahraganya. "Pelatihan Manajemen Event Bidang Penyelenggaraan Olahraga 2017" telah usai digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Rabu-Jumat (14-16/6/2017) di Buperta Cibubur, Jakarta.
Workshop dalam rangka "Dukungan Pelatihan Manajemen Keolahragaan" ini, diikuti sebanyak 82 atlet dan pelatih dari berbagai cabang olahraga. Sebagian besar adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan dari beragam kampus dan SMK di Jakarta, Tangerang dan Bekasi, serta delapan atlet asal Palembang.
Peserta mendapat tiga materi yakni Event Management, MICE dan Multievent Asian Games 18 2018, PON XX dan Seagames 2017. Konsultan Media dan Komunikasi, Dr. Vivid F. Argarini menjadi pemateri untuk sesi MICE pada hari kedua dan ketiga.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Olahraga PP-PON Kemenpora, Suseno menuturkan, untuk ketiga kalinya bekerja sama dengan Dr. Vivid, materi yang diberikan semakin cocok dengan apa yang dibutuhkan pemuda Indonesia, khususnya yang berorientasi pada olahraga.
"Respon peserta juga sangat luar biasa, baik dari segi disiplin maupun penerimaan atau penyerapan terhadap materi yang diberikan. Mereka tampak sangat antusias," tutur Bapak Suseno usai penutupan acara di Wisma Soegondo Djojopoespito, Buperta Cibubur.
Bapak Suseno berharap, seperti yang disampaikan Deputi Pemberdayaan Pemuda, Prof. Faisal Abdullah saat membuka acara, yaitu pemuda Indonesia didorong menjawab tantangan. "Hasil dari pelatihan ini, para peserta harus dapat mengaplikasikan materi sport management, MICE, dan materi multievent," tegasnya.
Pada sesi MICE, Kak Vivid memperkenalkan konsep D-A-S dalam perencanaan event. "Rencana kegiatan haruslah Doable, Applicable dan Sustainable," tutur Kak Vivid yang berpengalaman memimpin majalah remaja dan event organizer, Aneka Yess!.
Bagaimana merumuskan kegiatan dikupas tuntas bersama, mulai dari kiat-kiat menyusun proposal, menggali ide kreatif, membagi tugas siapa bertanggung jawab apa yang dituangkan dalam bagan panitia, menulis itinerary dan rundown, pelaksanaan, hingga evaluasi.
Kak Vivid lalu membagi peserta dalam 13 kelompok untuk tugas membuat perencanaan kegiatan. Dalam sehari semalam, tiap kelompok diminta menyusun rencana kegiatan untuk dipresentasikan pada hari terakhir pelatihan. Ide-ide kreatif bermunculan!
Seperti Capt Jack Sparrow Group yang mengusung lomba renang lintas pulau, fishing dan diving dalam Indonesia Island Festival. Kejuaraan dirancang ingin mengajak masyarakat melihat keindahan laut Indonesia. "Dengan satu mata tertutup saja, Capt Jack Sparrow dapat melihat jelas laut begitu indah," ujar David dan rekan satu timnya. Ada pula Muhammad Khusaeri dan kelompok Pancasila-nya, yang merancang kejuaraan Bekasi Marathon 5 K.
Sport Technology Project Olympiad digagas Tiara Sungkar dan timnya, sebagai wadah peneliti muda mengembangkan teknologi untuk olahraga. Kelompok 7Riders memaparkan rencana multievent berupa fun run serta basket yang ingin diselenggarakan di Watubelah, Cirebon.
Group project merumuskan rancangan event dilakukan untuk melatih peserta bekerja dalam tim, dan juga menggali ide-ide kreatif. "Setiap anggota tim harus berlatih mempresentasikan rencana. Lakukan dengan serius, seakan-akan kalian memang tengah memaparkan gagasan untuk memperoleh mitra dana," tutur Vivid.
Pelatihan ditutup pada Jumat siang, dengan penyampaian kesan-kesan dari perwakilan peserta yaitu atlet skating Eri Marina Yo, Satrio Guardian dari Indonesia Muda Atletik Club, dan Mega Oktariani, atlet bulutangkis dari Palembang. Ketiganya mengungkapkan rasa terima kasih pada Kemenpora, yang telah memberikan pelatihan yang begitu bermanfaat dengan menghadirkan narasumber yang memotivasi.
Kata Peserta
Laras Fitriana
Atlet Taekwondo
SKO Ragunan Kemenpora
"Untuk saya yang sebelum ini dari atlet lalu menjadi pelatih, sekarang ingin mulai terjun bikin event. Sesuatu hal yang baru banget buat saya. Mudah-mudahan, ilmu-ilmu yang udah disampaikan dapat diaplikasikan untuk kami pribadi, dan terutama untuk kemajuan taekwondo di
Indonesia."
Nur Hikmah
Atlet Voli
Universitas Negeri Jakarta
"Luar biasa banget. Ilmunya sangat bermanfaat, dan insya Allah akan kami terapkan pada organisasi kita. Dari sesi Bu Vivid ini bener-bener ngerasa 'oh teryata menyelenggarakan suatu event itu seperti ini'. Banyak banget ilmu dan masukannya. Terutama MICE. Bu Vivid menjelaskannya sangat mengena buat saya."
Tiara Deskiranna Sungkar
Atlet Taekwondo
Institut Teknologi Indonesia
"Pembicaranya baik sekali. Terutama Manajemen Event dan MICE. Sangat berguna bagi saya. Dan untuk ke depannya, ilmu ini akan saya bagikan ke komunitas saya di Komunitas Taekwondo Bulungan, agar dapat membuat suatu kejuaraan untuk memajukan taekwondo Indonesia."
Muhammad Khusaeri
Atlet Menembak
Universitas Negeri Jakarta
Ketua Ikatan Mahasiswa Keolahragaan Indonesia
"Kesan saya pada materi Ibu Vivid, sangat luar biasa. Sebelumnya saya nggak menyangkan akan semenarik ini. Tapi ternyata beliau memberi tugas, yang membuat saya terus berpikir kritis bagaimana caranya kalau saya menggelar kegiatan. Saya sangat termotivasi oleh Ibu Vivid karena perjalanan dan prestasinya."
- 9:24 PM
- 0 Comments
Kemampuan menyelenggarakan acara penting dimiliki pemuda, terlebih bagi mereka yang akan berkarir di bidang olahraga. Kementerian Pemuda dan Olahraga RI peduli pada pengembangan skill ini, dengan konsisten menggelar lokakarya.
"Pelatihan Manajemen Event Bidang Penyelenggaraan Olahraga Tahun 2017" dalam rangka Dukungan Pelatihan Manajemen Keolahragaan diselenggarakan Rabu-Jumat 14-16 Juni 2017 di Bumi Perkemahan Cibubur. Konsultan Media dan Komunikasi, Dr. Vivid F. Argarini untuk ketiga kalinya menjadi trainer kegiatan ini.
Diikuti 82 atlet serta pelatih dari beragam kampus dan SMK, kegiatan ini mendorong peserta untuk dapat berpikir kreatif dalam merencanakan kegiatan, menyusun proposal untuk menarik mitra sponsor, serta detail dalam mengeksekusi acara.
Vivid memaparkan tentang pentingnya peserta menguasai konsep penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Di bidang olahraga, kegiatan MICE dapat sangat beragam. "Sport tidak melulu pertandingan juga. Bisa juga yang berkaitan dengan mental readyness, atau kegiatan yang bicara soal nutrisi," tutur Vivid yang berpengalaman memimpin majalah Aneka Yess! yang sekaligus event organizer.
Co-speaker, Kuswondo menjelaskan bagaimana mendesain proposal |
Turut hadir sebagai co-speaker, KusWondo, desainer grafis senior menjelaskan bagaimana mengemas proposal menjadi menarik calon mitra dana. "Perhatikan warna, logo dan tagline. Misalnya membidik provider, nuansa warna bisa menyesuaikan dengan warna mereka," tutur KusWondo yang juga seorang fotografer ini. "Mengajukan proposal ke provider A tapi desain proposal justru pakai warna B yang kompetitornya, ya itu bunuh diri," imbuh Kak Vivid.
Pemaparan tak hanya tentang teknis penyelenggaraan MICE, tapi juga mendorong peserta untuk menggali ide-ide kreatif. Pelatihan juga menjadi medium peserta -yang dari beragam sekolah dan kampus ini- untuk saling berbagi pengalaman. Seperti Satrio Guardian yang pernah terlibat dalam Pertamina EcoRun 2016, juga Eri yang mengikuti exhibition sebagai penyelenggara salah satu tenant, dan banyak lagi peserta bercerita.
Di sesi sore, peserta dikelompokkan dalam 13 grup untuk berdiskusi merencanakan MICE. Di tengah diskusi, Kak Vivid menyisipkan materi Personal Branding untuk membantuk tiap peserta dalam kelompok mengerti di mana baiknya posisinya di dalam grup. Peserta diajak mengenali strength, weakness, opportunity dan thread-nya, untuk lebih memahami potensi dirinya.
Peserta yang aktif dan dapat meng-quote pemaparan Ibu Vivid, mendapat hadiah buku |
Menulis Personal SWOT Analysis |
Empat peserta yang berani ungkapkan personal SWOT-nya |
Prisca, atlet basket dari Universitas Negeri Jakarta |
Laras, atlet taekwondo, Indonesian coach di Indonesia Taekwondo Association |
Denni Arnanda, atlet karate dari STIE Tunas Nusantara |
M. Khusaeri, atlet menembak nasional sejak 2015 |
Diskusi untuk tugas merencanakan kegiatan |
Di sesi sore, peserta dikelompokkan dalam 13 grup untuk berdiskusi merencanakan MICE. Di tengah diskusi, Kak Vivid menyisipkan materi Personal Branding untuk membantuk tiap peserta dalam kelompok mengerti di mana baiknya posisinya di dalam grup. Peserta diajak mengenali strength, weakness, opportunity dan thread-nya, untuk lebih memahami potensi dirinya.
Pelatihan masih berlanjut pada hari ini, Jumat, 16 Juni 2017 dengan agenda presentasi rencana kegiatan yang telah disusun tiap kelompok.
- 4:42 PM
- 0 Comments
"Dearest Ibu @vividfitriargarini our deepest thanks and gratitude especially for you... terimakasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk melakukan sharing session bersama siswa-siswa SMP Garuda Cendekia... yesterday was an aweeesome moment...," tulis Kelompok Pendukung Orang Tua Murid dan Guru SMP Garuda Cendekia Jakarta, di akun Instagram @vividfitriargarini.
Kegiatan yang diselenggarakan KPOG ini bertujuan menambah wawasan para siswa tentang perkembangan profesi di era digital. Kak Vivid mengajak sharing dengan tema "Yuk, Kembangkan Minat, Asah Bakat dan Raih Profesi Hebat".
Sharing session dilakukan dalam dua sesi, yaitu bergantian untuk kelas 7 dan kelas 8. Kak Vivid memaparkan bahwa dari sejak sekarang kita perlu memulai mengenal minat, dan mengumpulkan apa pun karya yang pernah kita buat.
Di era digital ini, smartphone yang kita miliki dapat sangat bermanfaat. Tidak hanya untuk hiburan, tapi juga hal-hal yang mendukung kita mengembangkan minat.
Dalam mini seminar ini, juga hadir Arlan Djoewarsa sebagai narasumber, Ia adalah fotografer, vlogger dan videograhper. Arlan membuka wawasan peserta dengan menekankan, bahawa di era digital ini semakin banyak pilihan profesi. Tinggal bagaimana kita mengenali kemampuan kita sejak dini, dan rajin menyusun portofolio.
Bersama ibu-ibu orang tua murid yang menjadi panitiau |
- 12:27 AM
- 0 Comments