Lebih dalam dari belajar teknik bicara di depan umum, pelatihan ini digagas untuk membekali remaja dengan kemampuan yang dapat mengantar pada kemandirian mereka kelak. Komunikasi dengan orang tua peserta pun dilakukan Kak Vivid secara personal. 

Kamis pagi itu, di ruang Gerbang Wedari, Kak Vivid menyambut kedatangan peserta. Sebanyak 23 murid kali ini dari usia sekolah dasar hingga mahasiswa. Tak hanya dari Jakarta dan sekitarnya, namun juga yang telah berkuliah di Bandung dan Malang.

Sebagian diantar orang tuanya, menjadi kesempatan Kak Vivid yang seorang Konselor Pendidikan ini untuk berinteraksi dan memahami bersama keinginan bapak ibu menumbuhkembangkan potensi anak. 

Kak Vivid juga seorang Ibu dengan dua putra usia remaja, dan satu beranjak remaja. Maka kelas-kelas life skill ini ia selenggarakan, untuk bersama para orang tua lainnya memastikan anak-anak selalu terdampingi, dan terus menambah ilmu yang bermanfaat. 

Selama kelas Kak Vivid mengamati satu per satu potensi dan kemampuan peserta. Bagaimana keaktifan dan interaksi, kepercayaan diri. Juga ada berkal-kali kesempatan bicara, sebagai pre-test dan post test untuk mengenali sejauh mana presentation skill mereka. Selain direview di kelas, peserta kemudian dapat bertanya lebih mendalam tentang apa yang harus mereka perbaiki.

Usai workshop, komunikasi dengan peserta dan orangtua terus Kak Vivid jalin personal, one on one. Untuk menyampaikan feedback dan berbagi semangat. Kemampuan peserta beragam dari yang memang senang dan telah luwes bicara, hingga yang masih malu-malu. Kelas dirancang untuk dapat saling belajar, bersosialisasi dengan kawan baru dan bekerja dalam tim.