Tips Presentasi Kaya Rasa - Public Speaking Workshop Bersama Kak Vivid

12:10 AM



Bagaimana menyiapkan presentasi yang menarik? Peserta Public Speaking Workshop bersama Kak Vivid belajar bareng kiat menyusun materi yang kaya rasa.

vivid argarini Public Speaking Workshop
Kak Vivid mengarahkan diskusi

Kelompok Wylie, Indira dan Nico berdikusi untuk presentasi tentang  Dufan
Berlatih berbicara di depan umum tentu tak hanya soal keberanian tampil. Namun, kita perlu menguasai topik yang akan disampaikan. Dalam one day workshop bersama Dr. Vivid F. Argarini, peserta ditantang untuk menyiapkan materi serta melakukan presentasi secara berkelompok.

Kelompok Galih, Vito dan Harsa membahas aplikasi Secret
Nadhira Nurannisa, Nayotama dan Yuka
Pilihan topiknya sederhana, namun tiap kelompok berdiskusi dulu untuk dapat menampilkannya menjadi menarik. Kak Vivid mendatangi tiap group untuk mengarahkan. 

“Upayakan in-depth discussion. Not the 'plain vanilla one', but it's a fruitful discussion,” kata Kak Vivid, dalam pelatihan yang digelar Kamis (13/7/2017) di ruang Gerbang Wedari, Gedung Mitra Hadiprana, Kemang, Jakarta Selatan. 

Kelompok Shana, Alessya dan Namira

Kyla, Aufa dan Dethisa
Kak Vivid mengibaratkan, peserta membeli ice cream cone rasa vanila. “Enak kan, rasa ice cream. Namun, coba ditambahkan Ceres, permen MnM, lalu nata decoco, nah menjadi lebih rich in flavor. Walau tetap ice cream vanilla terasa, tapi kaya akan rasa,” tuturnya.

Begitu pula dalam berdiskusi. Walau topiknya simpel, tapi andai sumbernya banyak, pembahasannya akan lebih kaya atau sarat temuan. And it works! Peserta diberi pilihan topik aplikasi favorit, tempat hiburan, tokoh idola, atau film favorit. Mereka browse data dari berbagai websites agar hasilnya penuh informasi. 

Indira, Nico dan Wylie

 Kade, Adel dan Syamsi
Presentasi tujuh kelompok jadi seru! Beberapa memilih bicara tentang Instagram, LINE, sampai tempat hiburan Dufan. Kelompok yang terdiri dari Vito, mahasiswa Universitas Padjajaran, Galih, mahasiswa NHI Bandung dan Harsa dari SMA Labschool Cibubur, secara sukarela menjadi yang pertama tampil, membahas aplikasi Secret. 


Ada pula kelompok yang terdiri dari Yuka, siswi SMAN 6 Jakarta, Nayotama, siswa Grade 6 ABC Kids Elementary, dan Nadhira Nurannisa, murid Azhari Islamic School, mempresentasikan tentang Instagram. Kaya rasa dengan info kapan Instagram pertama kali dibuat, siapa saja akun dengan follower terbanyak di dunia, sampai alasan mereka memfollow akun-akun selebriti idola.


Kemampuan bicara dilatih tak hanya saat memberi pemaparan, namun juga saat peserta menjadi audiens yang bertanya. “Jadi ketika latihan public speaking, peserta tidak hanya latihan percaya diri dan melakukan presentasi, tapi juga ada sesi tanya jawab. Peserta yang sedang menjadi pemateri harus menjawab dan men-defend pendapatnya. Peserta yang berada di floor atau audience, bisa menjadi offender,” tutur Kak Vivid. 


Kado-kado tanda cinta Kak Vivid untuk semua peserta 

Kelompok yang terdiri dari Rafi, lulusan SMA Muhammadiyah 3, Adri, siswa SMAN 2 Tangsel, dan Nadira, siswi SMAN 34 Jakarta, memperoleh offender yakni Wylie, mahasiswa Teknik Mesin Universitas Brawijaya Malang. Rafi sebagai defender tidak menyerah dengan terus menjawab pertanyaan Wylie, tentang mengapa LINE lebih populer dibanding aplikasi sejenis lainnya.
   


Adel dan Aufa

Namira Az Zahra
Pelatihan berlangsung dari jam 9 pagi hingga jam 4 sore, dengan beberapa kali kesempatan praktik bicara. Buat yang belum dapat bergabung dan berminat mengikuti pelatihan serupa, kirim SMS ke 08170010811 ya.

 


You Might Also Like

0 comments