Pertunjukan drama tari "SHiMA, Kembalinya Sang Legenda" akan digelar Sabtu dan Minggu, 30 September dan 1 Oktober 2017 di Gedung Kesenian Jakarta. Motivator Pemuda, Dr. Vivid F. Argarini berperan sebagai Ratu SHiMA, dalam gelaran karya CHIVA Production yang didukung Cemara 6 Galeri - Museum dan Lions Club Jakarta Monas Kalingga.
Meneladani Ratu SHiMA, icon pemimpin perempuan dari Jawa Tengah abad ke-6 silam, digagas tak sekadar sebagai suguhan yang menyejukkan para pecinta seni. Dalam konferensi pers di Cemara 6 Galeri - Museum, Selasa (19/9/2017), Vivid mengajak tiap diri kita untuk bersyukur, dengan menyadari bahwa menari sesungguhnya adalah bersyukur.
"Dalam tiap gerak tari, kita menikmati alunan musik dan merasakan darah mengalir pada aorta. Maka menari sebetulnya tidak hanya tampil, namun lebih kepada bersyukur. Menari adalah menikmati kuasa Ilahi," tutur Vivid yang merupakan putri Alm. S. Kardjono (1940-2004), seorang maestro tari Jawa Klasik Gaya Yogyakarta.
Banyak elemen dieksplorasi dari sosok SHiMA, sang Ratu Kerajaan Kalingga yang dikenal sangat adil. Drama tari adalah salah satu bentuk pendalaman, yang juga mengurai banyak variabel seperti kain dan perhiasan. Lebih dalam dari itu, eskplorasi ini adalah ruang yang diciptakan untuk apresiasi diri.
"Dalam pergelaran nanti uniknya, yang menari ada dari usia eyang sampai cucu. Jadi ada yang sepuh usia 60, ada ibu-ibu muda, ada anak-anak. Sepanjang masih bisa berjalan dan kuat, siapapun monggo," tutur Vivid yang pada 1995, tampil menari Jawa Klasik Gaya Yogyakarta di acara Faces of Indonesia di Amerika Serikat.
Koreografer Putut Budi Santosa menjelaskan, sebelumnya telah mempelajari banyak tokoh pemimpin perempuan dari kerajaan kuno. Pilihannya jatuh pada SHiMA yang dikenal tegas, bahkan ketika putranya sendiri berbuat salah. "Tema ini relevan dengan situasi sekarang. Kita ingin kenalkan, dulu ada lho di bumi Indonesia ini pemimpin perempuan yang bijak sampai menghukum anaknya sendiri. Artinya, dia membabat habis korupsi, kolusi, nepotisme," tutur Putut yang juga penggagas, sutradara dan penulis drama tari ini.
Eksplorasi Kalingga oleh Lucky Wijayanti menghadirkan kain batik apik motif lotus. Lucky secara khusus mengamati relief-relief untuk mencari inspirasi, seperti apa kostum Kalingga masa itu. Ada proses seni rupa sebelum kemudian diterapkan ke kain. Kostum dibuat berbeda untuk tiap tokoh dan penari, karena Lucky meyakini adanya perbedaan karakter pada tiap peran. "Kostum juga sangat manusiawi. Dalam satu kelompok penari empat orang saja, karakternya dapat berbeda. Karena perbedaan itu justru sangat menarik," tuturnya.
Perancang busana, Lucky Wijayanti (tengah) |
Penari, arkeolog dan pakar hak cipta, Dr. Inda Citraninda Noerhadi menambahkan, pertunjukan tari tidak hanya soal gerak tari, namun ada dorongan memajukan ekonomi kreatif di dalamnya. Dalam project ini, selain eksplorasi batik, juga menampilkan karya perhiasan SHiMA dari seniman Manjusha Nusantara.
Koreografer, penggagas, penulis, sutradara, Putut Budi Santosa (tengah) |
Dalam konferensi pers juga hadir tim Lions Club Jakarta Monas Kalingga. Organisasi ini mendukung pertunjukan melalui promosi, penjualan tiket dan merchandise. Sebagian hasilnya akan didonasikan untuk kegiatan sosial, program utama Lions Club.
Presiden Lions Club Jakarta Monas Kalingga, Suzi Marsita (kanan) |
Penari, arkeolog dan pakar hak cipta, Dr. Inda Citraninda Noerhadi (tengah) |
Informasi:
Tiket: Fitri +628151882944, Bayu +6281260692976
Harga Tiket
VVIP : Rp 2.000.000
VIP : Rp 1.000.000
Kelas 1 : Rp 750.000
Kelas 2 : Rp 500.000
Kelas 3 : Rp 300.000
Dapatkan diskon menarik!
www.chivaproduction.com, Facebook chiva prO, Instagram chivaprod
#RatuShima #DramatariRatuShima #ShimaKalingga
#ShimaKembalinyaSangLegenda #IconIndonesia
- 5:09 PM
- 0 Comments