Memotivasi PNS Kemendikbud Jelang Pensiun
2:29 AM
Semangat adalah modal utama. Moment purna tugas menjadi kick off bagi para bapak ibu pegawai negeri sipil, untuk memulai tantangan baru.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mempersiapkan para pegawainya yang telah menjelang usia pensiun, dengan beragam pelatihan. Kegiatan Pembekalan Kreatifitas Pegawai Batas Usia Pensiun (BUP) di Lingkungan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, diselenggarakan Rabu-Sabtu (13-16/9/2017) di Hotel 101 Bogor.
Sebanyak 31 peserta mendapat beragam workshop antara lain usaha kuliner, teknik penyajian masakan, manajemen bisnis, budidaya tanaman hidroponik, juga kunjungan ke Kebun Raya Bogor mempelajari tanaman obat dan anggrek. Motivator Dr. Vivid F. Argarini menjadi narasumber untuk sesi pamungkas, yaitu materi spiritual learning untuk menyemangati semua peserta agar tetap produktif di masa pensiun nanti.
Sebagian peserta mengaku menyambut masa purna tugas dengan lega. "Ada rasa bangga menjadi pensiunan Kemendikbud. Kami tidak khawatir," ujar Bapak Ajat Sudrajat dari PPPPTK Pertanian Cianjur.
Bapak Effendi |
Bapak Ajat Sudrajat |
Ibu Lidiya |
Sesi bersama Dr. Vivid mengurai perubahan sikap dan pola pikir, kompetensi pribadi dan potret diri, menyiapkan aspek psikologis, persiapan spiritual, dan motivasi tetap semangat berkarya. Untuk memetakan kembali kompetensi pribadi dan potret diri, peserta diminta merenung sejenak menulis kelebihan dan kekurangan diri baik fisik dan non fisik. Kemudian, menuliskan pula kesempatan yang mungkin dapat diraih saat pensiun nanti, dan apa tantangannya.
Bapak Efendi dari PPPPTK Bidang Bisnis dan Pariwisata berbagi pemikirian, bahwa kesempatan yang ada untuk dirinya adalah membuka usaha menyewakan kamar kontrakan. Usahanya telah berjalan saat ini, sehingga saat purna tugas nanti dapat lebih fokus mengembangkan.
Begitu pula Bapak Ajat Sudrajat, memiliki mimpi untuk membuka usaha pariwisata seperti kolam pemancingan, penangkaran hewan, kolam renang, serta kuliner. Kemudian Ibu Lidiya, dari PPPPTK Bidang IPA Bandung turut bercerita tentang kecintaannya yang sangat besar pada pekerjaan. "Sampai selama ini saya tidak pernah sekalipun mengambil cuti," cerita Ibu Lidiya yang memutuskan untuk tetap bekerja, yakni pada lembaga lain yang masih terkait.
Apapun rencana yang telah dirancang, Vivid menyemangati peserta dengan kiat-kiat untuk menjalaninya. Bagi yang ingin membuka usaha, dapat memanfaatkan hashtag dalam pemasaran. Yaitu memposting apa yang kita jual ke media sosial, dengan tanda tagar. "Bapak Ibu dapat belajar dari junior tentang bagaimana memanfaatkan hashtag untuk berjualan. Kolaborasi senior-junior sangat penting," kata Vivid yang seorang Konsultan Media dan Komunikasi ini.
Selain kolaborasi, Vivid juga menjelaskan kunci siap sambut pensiun yaitu semangat, hidup sehat, kebersamaan dan saling menguatkan.
0 comments