Pelatihan Presentation Skill Batch 2
5:31 PM
Bagaimana kiat menyusun materi presentasi yang mudah dimengerti? Bagaimana agar kita nyaman berdiri dan bicara di depan publik? Trik-trik ini dipelajari di Pelatihan Presentation Skill untuk Remaja yang diselenggarakan Dr. Vivid F. Argarini, Minggu (19/11/2017) di Gedung Mitra Hadiprana Kemang, Jakarta Selatan.
Workshop ini adalah yang kedua kali setelah sukses batch pertama pada 29 Oktober lalu. Teman-teman usia sekolah dasar hingga SMA berkumpul untuk bersama-sama berlatih presentasi, skill yang mutlak dibutuhkan baik di sekolah, kampus, beragam kompetisi, hingga apapun bidang kerja kita nantinya. Peserta angkatan ini berasal dari tujuh sekolah berbeda yaitu SMA 70 Jakarta, SMP Labschool Kebayoran, Stella Maris Gading Serpong, SMP Al Izhar, SMP Al Ikhlas, Global Islamic School dan Sekolah Madania.
Mulai jam 9 pagi, Kak Vivid memaparkan How to Make a Presentation dan How to Deliver a Presentation. Salah satu yang ditekankan, adalah pentingnya 'menyapu' mata-mata penonton dari satu sisi ruang ke sisi lain ketika kita bicara di depan. Eye contact akan memastikan bahwa kita sedang berkomunikasi, bukan sekadar berbicara. Selain itu, ingat juga untuk tidak membelakangi penonton.
"If you do a presentation, you have to face the audience," kata Kak Vivid me-review satu per satu penampilan peserta.
Di sesi praktik How to Make a Presentation, peserta diminta menyusun slides untuk memaparkan tentang Gedung Mitra Hadiprana, lokasi kegiatan ini. Mereka diberi waktu untuk melakukan observasi singkat dengan berkeliling dan juga browsing data yang telah ada di beragam websites. "Buat maksimal delapan slides. Be creative!" pesan Kak Vivid.
Tiap peserta kemudian satu per satu tampil presentasi. Wah, hasilnya variatif! Ada yang mengambil dari sudut pandang galerinya yang penuh lukisan menarik, ada pula yang mengulik sejarah dibangunnya gedung ini, ada pula yang mengambil judul The Pretty Boutique Mall.
Lalu bagaimana jika suatu kali kita presentasi di kompetisi atau pun acara formal, slides kita tidak muncul di layar? Salah satu peserta, Shalyna, menyahut, "Aku pernah punya pengalaman itu. Ya lanjut aja, terus bicara," katanya. Kak Vivid membenarkan. "Betul, jangan panik. Katakan bahwa materi belum dapat tampil, tapi saya hafal apa yang akan saya sampaikan," pesannya.
Selain presentasi individu, tiap peserta juga dilatih untuk presentasi berkelompok pada sesi group project. Mereka berdiskusi menyusun slides dengan tema My Dream School, yang kemudian dipaparkan secara bergantian. "Tiap anggota kelompok bergiliran bicara, pilih satu yang merangkap moderator. Meski ini group project, Kak Vivid akan memberikan individual assessment," kata Kak Vivid yang usai kegiatan menyampaikan review tiap peserta ke orang tua secara personal.
Pelatihan hingga jam 4 sore ini, ini tak hanya menjadi medium remaja untuk mengasah kemampuan presentasi. Peserta juga berlatih berkolaborasi dan saling memotivasi dari berkumpulnya teman-teman dari beragam sekolah.
0 comments