Sabtu siang (29/12/2018), kampus Euro Management yang berlokasi di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat ramai oleh mahasiswa dan orang tua. Mereka hendak mengikuti kuliah umum tentang pentingnya studi di luar negeri, motivasi dan pemantapan, serta temu alumni. Angkatan ini akan mulai belajar di Euro Management pada 2019, untuk kuliah di Eropa pada 2020. 

Kuliah di luar negeri, khususnya Eropa, akan memberi banyak manfaat dan dapat dinilai sebagai investasi. Kak Vivid yang seorang dosen pascarjana ini menuturkan, tidak semua remaja diberi kesempatan untuk dapat kuliah di luar negeri. Maka ketika mengikuti tes masuk perguruan tinggi Eropa di Euro Management dan dinyatakan lolos, berarti kita dinilai mampu dan memperoleh kesempatan. Terlebih, kampus di negara-negara maju seperti Jerman dikenal sulit ditembus.

Kak Vivid -yang dua dari tiga putranya kini tengah kuliah di Jerman- juga menjelaskan bahwa studi di luar negeri akan sangat melatih kemandirian. "Berbeda dengan kuliah di luar kota yang masih ada kencenderungan anak sering ditengok dan sering pulang," tutur Kak Vivid yang lulusan University of Wisconsin-Whitewater, Amerika Serikat ini.

Selain kemandirian, banyak kecakapan akan terasah di masa kuliah nanti. Antara lain problem solving atau decision making. Kemudian, beberapa future skills yang akan penting dimiliki adalah kolaborasi, networking, dan in-depth analysis. "Remaja sekarang cenderung tahu banyak dan hanya di permukaan saja. Nah, mahasiswa akan didorong untuk berpikir in-depth, sehingga akan tahu dalam tentang bidang tertentu ," tutur Kak Vivid.