Moderator Seminar Komunitas Neuronesia: Optimize Your Brain
10:26 PM
Obrolan seru seputar neurosains seakan tak habis dalam seminar "Optimize Your Brain - To Get High Performance" yang diselenggarakan Sabtu siang (13/4/2019) di Cosmo Amaroossa Hotel, Jakarta Selatan.
Konselor Pendidikan, Dr. Vivid F. Argarini menjadi moderator acara yang sekaligus syukuran ulang tahun Komunitas Neuronesia yang ke-4 ini.
Kegiatan dibuka Co-Founder dan CEO PT Neuronesia Neurosains Indonesia, Bapak Bambang Iman Santoso, ST, MM, dengan opening speech dari Prof. DR. Dr. KH. Salamun Sastra, MPH., MSc., MBA (Hosp)., SpM., BrP.
Prof. Salamun menekankan bahwa neurosains bukanlah milik para dokter dan orang-orang dengan pendidikan sangat tinggi. Neurosains adalah milik semua orang dan anak-anak dapat meraih masa depan yang baik melalui pendidikan dengan pendekatan neurosains.
Dr. Vivid yang juga anggota Komunitas Neuronesia, kemudian memperkenalkan para narasumber sebagai pengantar peserta mengikuti pemaparan. Di sesi pertama, dr. Amir mengajak peserta memahami anatomi dan fungsi otak untuk tahu bagaimana kiat-kiat mengoptimalkannya. Dokter dari Universitas Sam Ratulangi Manado ini menekankan, begitu banyak neuron di otak kita yang mati setiap hari dan tumbuh lagi yang baru. Neuron-neuron baru yang kosong ini perlu 'diisi' sehingga manusia hendaknya terus belajar hal baru setiap hari.
Ibu Supra memaparkan detail bagaimana perkembangan otak yang sehat pada tiap tahapan usia manusia. Orang tua perlu memantau otak anak sejak lahir agar jika ada hal yang tidak sesuai, dapat dideteksi dan ditangani sebelum terlambat. "Sejak usia tiga bulan, dapat kita perhatikan bayi yang berotak sehat antara lain tatapan matanya ceria, tidak sendu. Kalau dikudang, dia akan senyum," tutur psikolog dari Universitas Gadjahmada Yogyakarta, yang pada 2015 termasuk dalam Panitia Seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ini.
"Berapa jumlah D dalam huruf dan angka yang tampak pada paragraf di layar?" kata Bu Lina menampilkan beberapa baris kalimat. Nah, Ibu Lina mengajak peserta melakukan latihan-latihan untuk mengoptimalkan kerja otak. Coach yang berdomisili di Jerman ini menjelaskan teknik calming the monkey. Yaitu bagaimana menenangkan pikiran kita yang terkadang tidak fokus, bercabang-cabang, atau muncul suara-suara di luar dari yang seharusnya sedang kita perhatikan. Salah satu caranya dengan menghirup aroma yang kita sukai, yang tanpa alkohol, terbukti membantu menenangkan pikiran, lho.
Sedangkan dr. Tauhid menjelaskan bagaimana otak begitu berperan dalam keseharian, dari mulai hal sederhana seperti cara kita berjalan. Yang lebih kompleks, bagaimana kita mengambil keputusan yang bijaksana dipengaruhi lapisan-lapisan dalam otak. Cara kerja otak pada tiap manusia memang begitu unik.
"Keputusan yang dibatasi indera biasanya blunder, karena dari hanya melihat dan mendengar. Tidak cukup perspektif. Jika kita mengembangkan analisa sedikit lebih dalam, akan berbeda. Maka tanpa cukup perspektif, sebaiknya tidak mengambil keputusan terburu-buru," tutur dr. Tauhid yang membawakan materi secara santai dengan banyak jokes ini.
Hingga pukul 6 sore, sesi tanya jawab justru semakin seru karena peserta begitu antusias mempelajari neurosains. "Yang masih ingin bertanya lagi, dapat langsung berkenalan dengan narasumber usai acara," seru Dr. Vivid menutup acara.
Suasana seminar ini juga sangat jazzy dengan penampilan musik dari Beben Jazz - Komunitas Jazz Kemayoran. Di sela seminar, disempatkan potong tumpeng tanda syukur atas eksisnya Neuronesia sejak didirikan pada Maret 2015.
0 comments