TERPESONA

Mungkin itu kata yang tepat ketika saya pertama kali bertemu Bu @vividfitriargarini di ketemuan para pengajar sebuah lembaga. Cara bicara dan cara menempatkan diri beliau ketika bersama para pengajar, asik banget, elegant yet warm.

Gak sengaja, menemukan buku beliau yang di-upload Kak @maria.qibtiyah haha thanks Kak! (again in the same circle). Membaca buku beliau, makin terkesima. Memuliakan orang lain, merespek dan membangun trust adalah hal-hal yang abstrak. 

Ada berbagai nama manners yang agak sejalan, seperti adab, courtesy, yang mulai jarang dibicarakan. Kesantunan, yang Bu Vivid ajarkan dalam buku Manners Matters, No Matter What, bagi saya menjadi penting. Karena menyadarkan kepada kita, kualitas kita terlihat melalui bagaimana kita memperlakukan orang lain. Mulai dari rumah, di lift, di jalan, di tempat kerja, dan sekarang di internet.

Bukan saja bagaimana bertingkah laku, tapi juga tentang apa yang dikatakan, mengatakan atau tidak mengatakan. Di Instagram ini misalnya, begitu mudah seserang menjadi justice warrior bagi orang lain yang tidak dia kenal secara langsung. Di WA Group misalnya, penggunaan tanda baca yang bernada membentak dan agresif, jangan-jangan kita pelakunya. Dan, terlebih hari-hari ini, kita tidak terhindarkan seharipun dari bagaimana musti bersikap di WA, Zoom, Googlemeet dll.